Tapi tahun ini ...
Subhanallah ...
Tercatat peserta MHQ yang mendaftar mencapai orang, dan peserta Sinopsis mencapai 31 orang.
Angka itu sungguh besar, bila dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Tapi sangat keciiil, bila dipersentasekan dari jumlah seluruh siswa MTsN Garut yang mencapai 1.600 orang.
Mengapa demikian?
Inilah pertanyaan yang perlu dicari jawaban sekaligus diupayakan solusinya.
Meski siswa sudah diajar dan dilatih untuk terbiasa menghafal Al-Qur'an, mereka nampaknya tidak PD bila harus diuji di depan Dewan Juri, padahal bahan yang diujikan 'hanya' 1 juz saja, yakni juz 30. Yaitu sejak mulai Surat ke 78 Annaba' hingga surat terakhir (114) An-Nas.
Seorang peserta rata-rata diuji selama 10-15 menit oleh Pak Kamal yang bertindak sebagai juri sekaligus pembaca ayat awal.
Lumayan memeras keringat, melatih mental dan tentu saja lumayan keras memutar memori hafalan.Panitianya aja gak semua hafal juz 30 (hehe ...)
Angkat dua jempol deh buat anak-anak peserta Hifdzil Qur'an!
Jadi ingat program ODOA (One Day One Ayat) Ustadz Yusuf Mansur. Yaitu program menghafal Al-qur'an dengan metoda hafalan satu hari satu ayat. Bila hal itu dilakukan secara kontinu dan berkesinambungan, maka satu bulan bisa hafal 30 ayat. Subhanallah ...
Sejatinya, Hifdzul Qur'an tidak dikompetisikan setahun sekali, melainkan setiap hari, dalam program pembiasaan di sekolah. Kompetisi hanyalah ajang penunjang untuk membangun motivasi siswa.
Oke, ini hasil evaluasi dari lintasan liar otak barusan. Klik save at memory. Satu saat kita jadikan rencana strategis tahunan madrasah. Catet!
Sekarang kita tengok hasil karya Sinopsis.
Dari sisi kuantitas, pesertanya meningkat. Itu saja dulu. Partisipasi siswa dalam kegiatan apapun adalah nilai tambah, tidak saja bagi siswa itu sendiri, tetapi juga bagi guru dan sebuah proses pembelajaran.
Ternyata, ketika dilihat hasilnya, kualitasnya tidak mengecewakan. Siswa telah makin cerdas mengambil intisari cerita, dan menuangkannya dalam bentuk tulisan ringkas.
Kasih stempel : Berhasil!
Selamat buat Bapak dan Ibu guru Bahasa Indonesia.
Yuk, kita mampir di ruang kelas VII. 11. Disana sedang diadakan lomba Pidato Bahasa Arab.
Ada Ustadz Iwan dan Bu Imas sedang menilai penampilan peserta.
Di lantai 2 gedung, siswa peserta olimpiade Matematika tengah memutar otak menyelsaikan soal yang diajukan. Lihat, betapa seriusnya mereka berfikir.
Masih di lantai 2, di ruang lain, calon sastrawan siswa tengah menangkap ilham untuk menuliskan sebuah karya cerpen. Ada banyak kisah yang lahir dari imajinasi dan fantasi mereka. Sebagian sudah dibukukan dan dijadikan koleksi perpustakaan MTsN Garut. Sudah 3 buah kumpulan cerpen yang diterbitkan untuk kalngan sendiri. Tentu saja membuat mereka bangga dan makin tumbuh rasa percaya dirinya.
Cerdas Cermat hari ini adalah giliran kelas 8. Babak Penyisihan sedang dilaksanakan.
Ada Pak Asep, Bu Rina, Pak Arief dan Bu Nihadl disana.
Semua tim didampingi oleh para wali kelasnya.
Ayooo ... bersaing jadi yang terbaik.
Kalian pasti bisa!
Keprooook ...prok .. prok ...prok ...
Sedang di luar, di lapangan di bawah tenda, bazzaar tetap digelar dengan semarak
Yuk belanja ...!
Masih ada hari ketiga.
Ikuti laporannya, yaaa
Assalamu alaikum ibu ani, salam blogger juga saya mauluddin, IX - 1. ( teman dari mujahid atau aji )
BalasHapusalangkah baiknya blog ibu dapat join dengan blog saya,
alamat blog saya
mauluddin-49.blogspot.com
dan blog saya dan saudara saya
indonesia-treepfeel.blogspot.com
maaf ya bu , blog saya memang agak medengkul,
bukannya blog untuk pelajaran, malah blog gamers.
hehehehehe
Wa'alaikum salam, Mauluddin. Ya alhamdulillah Mauluddin mampir di blog ini. Nuhun, yaa ...
BalasHapusBarusan ibu mampir di blognya, juga masuk ke lingkaran mu di G+
Gak papa, blog apapun pasti ada manfaatnya, ya.
Menyenangkan sekali mendengar anak-anak mulai suka menghafal Qur'an. Kalo bisa dengan artinya ceu... Al-Qur'an hanya bisa jadi "huda" kalau mengerti. Ari teu ngarti mah geuning, seueur nu khatam tapi perilaku jauh ti Qur'an, hehehe...
BalasHapusWah... bukuna seueur oge. Kata Prof. Jujun, "Hanya orang tolol yang meminjamkan buku, dan hanya orang bego yang mengembalikan buku"
Kade ah, ulah disalahartikeun ku barudak bisi teu marulangkeun buku ka perpus, hehehe...
hehe ... oke satu per satu, kang. semua ada prosesnya. Iya, kalo inget bahwa para koruptor itu nampak demikian alim (dari luar) geuningan kenyataannya mah pendusta ayat2 Allah, ya. Na'udzubillahi min dzalik
HapusAlhamdulillah, buku koleksi di perpust sudah mencapai 61 ribu, setlah digudangkan sebagian ada sekitar 40 ribuan.
hahaha .... moal atuh, barudak abi mah saroleh, aamiiin ... Nu teu ngauihkeun buku mah kan aya sangsina, ganti dengan buku yang sama!!
Mangga atuh diantos sindang ka Garut, kang
Nuhun ah tos ngalayad
alangkah baiknya blog ibu dapat join dengan blog saya,
BalasHapus